Siapa bilang alumni madrasah hanya akan menjadi seorang kyai ataupun
guru agama. Lebih dari itu, alumni madrasah juga memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi apapun yang mereka kehendaki apabila ada tekad dan kemauan untuk
meraihnya. Salah satunya adalah Moch. Ni’am, Alumni MA Islamiyah Attanwir tahun
2008 yang kini telah meraih impiannya untuk menjadi seorang tentara.
Mengawali pendidikan militernya pada April 2009, Moch. Ni’am atau
biasa dipanggil I’am kini telah menjadi seorang TNI. Profesi tersebut memang
telah dicita-citakannya semenjak kecil saat masih duduk di bangku sekolah
dasar. Karena cita-citanya tersebut, tak urung membuatnya selalu tertarik
dengan hal-hal yang ada kaitannya dengan militer. Mulai dari baju loreng khas
tentara, sangkur dan senjata api mainan hingga potongan rambutnya yang tidak
pernah berubah dari model potongan rambut seorang prajurit.
Dulu,siapa yang menyangka bahwa kegemarannya bermain tembak-tembakan
dengan replika senjata api akan mengantarkannya menjadi seorang prajurit
sungguhan. Seragam loreng yang dulu hanya dipakai saat karnaval agustusan, kini
menjadi pakaian sehari-harinya sebagai seorang prajurit.
“Saya selalu percaya bahwa apa yang saya cita-citakan akan menjadi
sebuah kenyataan” jelasnya kepada redaksi majalah mumtaz.
Pria berpangkat Pratu ini mengatakan apa yang dicapainya saat ini tak bisa lepas dari
Attanwir. Sebab, selama di Attanwir dulu dia sangat aktif di PASUSKA,
ekstrakurikuler kepanduan yang dimiliki oleh Attanwir.”Apa yang saya pelajari
selama di PASUSKA ternyata banyak membantu saya selama masa-masa pelatihan di
TNI” ungkapnya.
Tak hanya sebagai tentara biasa, lebih dari
itu dia menjadi bagian dari Kopassus (Komando Pasukan Khusus) yang dimiliki
oleh TNI Angkatan Darat. Kopassus
memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak
dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Menurutnya, untuk
menjadi seorang anggota Kopasus yang handal, para prajurit harus menempuh
beberapa kali pendidikan selama 18 bulan yang terdiri dari lima bulan pertama
untuk pendidikan pembentukan, tiga bulan selanjutnya pendidikan kecabangan,
tujuh bulan berikutnya pendidikan kopassus dan tiga bulan terakhir pendidikan
spesialisasi.
Selama masa-masa
pelatihan tersebut ada hal-hal menarik dan menegangkan yang pernah ia alami, di
antaranya adalah berenang di lautan luas sejauh 2 km, merayap lari dengan
ditembaki peluru tajam serta naik tebing setinggi 150 m di atas permukaan air
laut.
Pengagum Prabowo
Subiantoro ini mengatakan lulusan madrasah harus berani bermimpi untuk menjadi
apapun yang mereka mau. Akan tetapi, mimpi itu juga harus dibarengi dengan
tekad yang kuat untuk dapat mewujudkannya.(red)
6 comments:
Gantenge rekk koncoku
mantebb tenan koncoq iki...
Ayo, infokan alumni attanwir lainnya yang telah berprestasi, sebanyak-banyaknya. nanti kita buatkan profilnya
wiih keren :)
iki yo koncoku
weeh.. alumni 2008 we.o.we poko'e..
Post a Comment