Siang itu, para siswa nampak
melafalkan kata-kata dan kalimat Bahasa Inggris yang diucapkan oleh tutornya.
Mereka begitu antusias dan semangat dalam berlatih mengucapkan bahasa
internasional tersebut. Tak jarang sesekali juga terdengar riuh gelak tawa
mereka saat mendengar beberapa temannya yang belum mampu mengucapkan kata-kata
tersebut secara benar sehingga terdengar aneh dan lucu bagi siapa saja yang
mendengarkannya. Meski begitu, para siswa yang belum fasih mengucapkan kata
atau kalimat bahasa Inggris tersebut tidak merasa malu. Bahkan, mereka terus
mencoba kata atau kalimat tersebut sampai benar-benar bisa dilafalkan secara
sempurna.
Begitulah salah satu rutinitas kegiatan
yang dilakukan oleh para siswa yang
tergabung dalam Attanwir Language Centre
(ALC) bahasa Inggris. Mereka dididik kemampuan bahasa Inggrisnya oleh para
tutor yang terdiri dari Imam Ekwanto dan Andik Wahyudi serta beberapa anggota
senior.
Salah satu guru pembimbing ALC bahasa
Inggris, Imam Ekwanto mengatakan tujuan dibentuknya ekstrakurikuler ini adalah
sebagai wadah aktualisasi kemampuan siswa di bidang bahasa, khususnya bahasa
Inggris. ALC diharapkan dapat dijadikan media pembelajaran siswa dalam
berbahasa.
Alumnus Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ini menjelaskan saat ini sudah ada 122
anggota yang dididik dalam ekstrakurikuler tersebut yang terdiri dari siswa
kelas X dan XI baik putra maupun putri. “Dalam pembelajaran, kami menerapkan
dua sistem pembelajaran bagi siswa. Pertama,
sistem regular (class clasical) yang dilaksanakan setiap hari
Rabu, Kamis dan Sabtu selepas jam sekolah dengan materi Speaking, Daily Expression, Grammar dan Vocablary. Kedua, Intensive English Program (IEP) ke
Pare saat libur semester I dan II,” jelasnya.
Suami dari Ika Nurul HIdayah ini
menambahkan untuk program IEP, para siswa diwajibkan menabung terlebih dahulu
di salah satu bank swasta yang telah bekerjasama dengan Attanwir sampai batas
tertentu. Kemudian, dana itulah nantinya yang akan digunakan untuk
mengakomodasi semua kebutuhan siswa selama belajar di Pare.
“Di Pare, kami bekerjasama dengan
lembaga pendidikan bahasa Inggris DC2 pimpinan Mr. Putut Susilo Abar selama dua
minggu” ujarnya.
“Kami berharap Attanwir dapat menjadi lingkungan berbahasa yang kondusif
untuk pengembangan kemampuan bahasa siswa. Itu perlu didukung oleh semua
komponen civitas akademika di lingkup Attanwir bukan hanya oleh ALC”
imbuhnya.(mun)
0 comments:
Post a Comment