Ust. Imam saat mengikuti pelatihan di UPT-PPPK Surabaya |
Selama sepekan penuh, MA Islamiyah
Attanwir yang diwakili oleh Munawar dan Imam Habib Abdullah mengikuti Diklat
Ketrampilan bagi guru ketrampilan nonkejuruan yang diselenggarakan oleh Dinas
Pendidikan (Dindik) Jawa Timur di gedung UPT. PPPK, Jl. Prof. Moch. Yamin No.25
Kampus UNESA Ketintang, Surabaya, Ahad-Sabtu (17-23/11/13).
Pelatihan
yang baru pertama kali diselenggarakan untuk guru ketrampilan nonkejuruan dari
MA/MAN se-Jawa Timur ini terbagi menjadi sepuluh kompetensi bidang pengajaran,
yakni, Teknis Las, Robotika, Teknik Audio, Overhoul sepeda Motor, Tune Up dan
Kelistrikan Sepeda Motor, TataBusana (Membatik), Tata Boga (Aneka Kue), Teknisi
Komputer, Desain Grafis dan Ekonomi Koperasi. Dari kesepuluh kompetensi
ketrampilan yang diajarkan tersebut, MA Attanwir mendapatkan kesempatan untuk
belajar desain grafis bersama 18 orang peserta lainnya dari seluruh penjuru
Jawa Timur.
“Ada 200 orang guru yang kami latih
di sini. Mereka dikelompokkan ke dalam sepuluh kompetensi bidang ketrampilan
yang telah ditentukan dengan masing-masing bidang ketrampilan diikuti oleh 20
orang guru,” kata Harun, Kepala Dindik Jatim saat meninjau para peserta diklat.
Mantan Kepala Disbudpar Jatim ini
menambahkan bahwa pihaknya akan mengkaji ulang jumlah anggaran yang diberikan
ke UPT-PPPK. Menurut dia, anggaran kegiatan harus diseuaikan dengan jumlah
kegiatan yang ada. Apalagi, di UPT PPPK ini tidak boleh membedakan asal
sekolah, apakah SMK atau MA/MAN.
“Mereka
berhak untuk menggunakan lokasi ini sesuai dengan ketentuan. Hal ini sesuai
dengan program Gubernur Jatim, Soekarwo yang akan meratakan semua pendidikan.
Termasuk menyiapkan SMK-SMK mini di Pondok Pesantren” ujarnya.
Sementara itu, Imam Habib Abdullah,
guru ketrampilan nonkejuruan MA Islamiyah Attanwir menyambut baik dengan
diadakannya pelatihan ini. Dia berharap, pelatihan serupa juga dilaksanakan
pada tahun mendatang. Harapannya itu agar dirinya, maupun guru-guru ketrampilan
nonkejuruan Attanwir lainnya dapat mengikuti kembali meskipun dalam bidang yang
lain.
“Kami berharap diklat ini bukanlah
sebagai pelengkap dan penutup bagi diklat-diklat sebelumnya, karena 24 angkatan
sebelumnya hanya didominasi oleh para siswa SMK dan guru keterampilannya saja”
harapnya.(mun)
0 comments:
Post a Comment