Monday, January 27, 2014

Moch. Ni'am Dari Pasuska Sampai Kopassus

Siapa bilang alumni madrasah hanya akan menjadi seorang kyai ataupun guru agama. Lebih dari itu, alumni madrasah juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi apapun yang mereka kehendaki apabila ada tekad dan kemauan untuk meraihnya. Salah satunya adalah Moch. Ni’am, Alumni MA Islamiyah Attanwir tahun 2008 yang kini telah meraih impiannya untuk menjadi seorang tentara.

Mengawali pendidikan militernya pada April 2009, Moch. Ni’am atau biasa dipanggil I’am kini telah menjadi seorang TNI. Profesi tersebut memang telah dicita-citakannya semenjak kecil saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Karena cita-citanya tersebut, tak urung membuatnya selalu tertarik dengan hal-hal yang ada kaitannya dengan militer. Mulai dari baju loreng khas tentara, sangkur dan senjata api mainan hingga potongan rambutnya yang tidak pernah berubah dari model potongan rambut seorang prajurit. 
Dulu,siapa yang menyangka bahwa kegemarannya bermain tembak-tembakan dengan replika senjata api akan mengantarkannya menjadi seorang prajurit sungguhan. Seragam loreng yang dulu hanya dipakai saat karnaval agustusan, kini menjadi pakaian sehari-harinya sebagai seorang prajurit. 

“Saya selalu percaya bahwa apa yang saya cita-citakan akan menjadi sebuah kenyataan” jelasnya kepada redaksi majalah mumtaz.

Pria berpangkat Pratu ini mengatakan apa yang dicapainya saat ini tak bisa lepas dari Attanwir. Sebab, selama di Attanwir dulu dia sangat aktif di PASUSKA, ekstrakurikuler kepanduan yang dimiliki oleh Attanwir.”Apa yang saya pelajari selama di PASUSKA ternyata banyak membantu saya selama masa-masa pelatihan di TNI” ungkapnya.
 
Tak hanya sebagai tentara biasa, lebih dari itu dia menjadi bagian dari Kopassus (Komando Pasukan Khusus) yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.

Menurutnya, untuk menjadi seorang anggota Kopasus yang handal, para prajurit harus menempuh beberapa kali pendidikan selama 18 bulan yang terdiri dari lima bulan pertama untuk pendidikan pembentukan, tiga bulan selanjutnya pendidikan kecabangan, tujuh bulan berikutnya pendidikan kopassus dan tiga bulan terakhir pendidikan spesialisasi.

Selama masa-masa pelatihan tersebut ada hal-hal menarik dan menegangkan yang pernah ia alami, di antaranya adalah berenang di lautan luas sejauh 2 km, merayap lari dengan ditembaki peluru tajam serta naik tebing setinggi 150 m di atas permukaan air laut.

Pengagum Prabowo Subiantoro ini mengatakan lulusan madrasah harus berani bermimpi untuk menjadi apapun yang mereka mau. Akan tetapi, mimpi itu juga harus dibarengi dengan tekad yang kuat untuk dapat mewujudkannya.(red)

6 comments:

Unknown said...

Gantenge rekk koncoku

GeoGrafi said...

mantebb tenan koncoq iki...

mas awang said...

Ayo, infokan alumni attanwir lainnya yang telah berprestasi, sebanyak-banyaknya. nanti kita buatkan profilnya

Unknown said...

wiih keren :)

UCUP said...

iki yo koncoku

Serupaesok said...

weeh.. alumni 2008 we.o.we poko'e..

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes