Berbekal pengalamannya saat mengikuti
ekstrakurikuler kaligrafi semasa di Aliyah dulu, alumni MAI Attanwir yang satu
ini berhasil memenangkan kontes logo UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya) atau yang dulu lebih dikenal dengan nama IAIN Sunan Ampel
Surabaya. Ketertarikannya dalam dunia desain grafis sebenarnya telah muncul
saat dia masih belajar di bangku Madrasah Aliyah Islamiyah Attanwir, Talun,
Sumberrejo, Bojonegoro. Karena prestasinya itulah, kini namanya akan selalu
dikenang sebagai seseorang pencipta logo salah satu universitas ternama di
Indonesia, yakni UINSA Surabaya.
Alumni Attanwir yang satu ini asli kelahiran
Bojonegoro, lebih tepatnya Desa Suwaloh Kecamatan Balen. Siapa lagi kalau bukan
Moh. Afifuddin Zuhri, lajang tampan yang kini sedang menempuh program
pascasarjananya pada jurusan syari’ah di UINSA Surabaya ini mendapatkan ilmu
desain grafis secara otodidak, baik dari buku-buku desain grafis, video
tutorial yang ada dii situs youtube maupun dari kawan- kawannya dari komunitas
desain grafis yang ia ikuti. “Awalnya, saya sempat kesulitan saat baru pertama
kali terjun dalam bidang ini, hingga akhirnya saya berhasil menemukan sebuah
komunitas desain grafis yang dapat saya jadikan rujukan untuk bertanya segala
hal terkait dengan dunia desain,” jelasnya kepada redaksi Majalah Mumtaz.
Mantan Kasie
Pengajaran Persatuan Pelajar Madrasah (PPM) Periode 2007-2008 ini mengatakan,
pendidikan formal yang tengah dijalaninya saat ini, tentunya tidak ada
korelasinya sama sekali dengan prestasi yang telah ditorehkannya. Bahkan,
gairahnya dalam dunia desain, ia dapatkan dari Attanwir sewaktu dulu ia ikut
dalam ekstrakulikuler kaligrafi.
“Linieritas
keilmuan tidak sepenuhnya mendukung kompetensi kita dalam berkarya. Modal
belajar kaligrafi di Attanwirlah yang terus saya asah untuk meningkatkankemampuan diri. Memenangkan kontes merupakan sebuah kebanggaan, akan
tetapi dapat terus meningkatkan kemampuan grafis dengan membuat desain-desain
baru yang orisinil adalah kebanggaan lain yang tak ternilai harganya” akunya
blak-blakan.
Selain fokus menyelesaikan pendidikan program
pascasarjananya di UINSA Surabaya, lajang 22 tahun ini juga aktif di berbagai
organisasi kemahasiswaan maupun komunitas lainya, seperti Himpunan Mahasiswa
Islam Indonesia (HMI) Cabang Surabaya (Wakil Sekretaris Umum Pemberdayaan
Umat), Forum Komunikasi Mahasiswa Bojonegoro (Sekretaris Umum), Ketua Komisi
Musyawarah Senat Mahasiswa UINSA
Surabaya, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Muamalah UINSA Surabaya dan
terakhir anggota dari Bojonegoro Designer Community.
Saat ditanya terkait cita-citanya dulu semasa
masih sekolah, sebenarnya dia ingin sekali menjadi seorang duta besar Indonesia
di salah satu negara timur tengah. Namun, sekarang impian itu mulai berubah
seiring dengan perkembangan pola pikirnya.
“Melihat
pesatnya perkembangan perekonomian di Indonesia, khususnya pada sektor UMKM,
sangat menarik untuk menggeluti dunia usaha. Memiliki perusahaan yang bergerak
dii industri kreatif adalah cita-cita terbesar saya saat ini” harapnya
Ke depan, ia juga
berharap Attanwir tidak hanya mengunggulkan seni lukis kaligrafi saja pada
program keahlian. Akan tetapi, desain grafis juga sangat mungkin untuk
dikembangkan, mengi ngat setiap tahun juga ada lomba desain poster antarsiswa
setingkat MA/SMA yang dielenggarakan oleh ITS, tapi sayangnya sejauh ini
Attanwir belum meliriknya sama sekali .“Kini, Attanwir harus lebih terbuka,
karena persaingan dalam dunia pendidikan saat ini sudah sangat ketat dan saya
berharap Attanwir dapat memenangkannya” harapnya.(mun)
5 comments:
ciat ciat... mas afif rek.....
gak bancaan kih....
Admin : terima kasih atas kunjungan Anda ! Selalu dapatkan info menarik dari alumni Attanwir
iki caleg ta broo,,,,,,,,,,,,
jenggotnya keren...
di tunggu brita brita slanjutnya.................
Aku kok gag diliput kang war? hehehe
koncoku
Post a Comment