Dapat memperkenalkan
dan menampilkan budaya Indonesia di kancah Internasional merupakan sebuah
kebanggaan tersendiri. Terlebih lagi, apa yang telah ditampilkan tersebut
mendapat aspresiasi yang lebih. Dua penghargaan sekaligus dapat diraihnya
bersama Rampoe UGM, salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Gajah
Mada (UGM) Yogyakarta tempatnya melanjutkan pendidikan formal selepas lulus
dari MA Islamiyah Attanwir pada tahun 2013 kemarin.
Kegemarannya
menyanyi dan menari semenjak kecil membawa Vieva panggilan akrab Afifatul Munjidah untuk bergabung dengan grup
tari Rampoe UGM, salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Gajah
Mada (UGM) Yogyakarta yang menggeluti kesenian Aceh. Berkat pilihannya
tersebut, ia pun turut serta dalam Festival
Colour of The World, sebuah ajang kesenian Internasional yang diikuti oleh
banyak negara di dunia yang dilaksanakan di Universiti Teknologi Petronas
(UTP), Perak, Malaysia. Hebatnya lagi, dalam festival tersebut dia dan timnya,
Rampoe UGM meraih dua piala sekaligus untuk kategori Best Performance dan Best
Music di ajang yang sama.
|
Rampoe UGM saat tampil di Festival Colur of The World |
“Senang sekali
dapat berpartisipasi dan ambil bagian dalam festival internasional tersebut.
Terus terang, Festival Colour of The
World adalah ajang pertama, terbesar dan terkeren yang pernah saya ikuti”
ujarnya bangga.
|
Afifatul Munjidah dengan Busana Kas Aceh |
Dalam festival tersebut, Vieva dan Rampoe UGM menampilkan banyak
sekali tari-tarian Aceh, seperti halnya tari Likok Pulo, Ratoeh Duek, Tarek Pukat, Rapa’i
Geleng, dan Saman yang berhasil memukau ratusan pasang mata yang datang dan
menyaksikan penampilan meraka.
Putri Bungsu
Ustadz Harsono ini mengatakan, prestasi yang diraih bersama timnya tersebut tidak
begitu saja datang dengan tiba-tiba. Akan tetapi, jauh-jauh hari ia dan timnya,
Rampoe UGM selalu melakukan latihan secara intens dan berkala. Bahkan, setiap
akhir pekan ia dan timnya, Rampoe UGM juga menggelar Street Performance di beberapa titik keramaian kota Yogyakarta,
seperti halnya di titik nol kilometer jalan Malioboro dan Alun-Alun Kidul
Yogyakarta.
|
Foto Bersama tim Rampoe UGM |
“Setiap akhir
pekan kami selalu menggelar Street
Performance di beberapa lokasi strategis dengan tujuan untuk mengenalkan budaya
Aceh kepada para penonton yang berasal dari berbagai daerah dan kalangan.
Disamping itu, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk menggalang dana pemberangkatan
tim dalam ajang-ajang Internasional, seperti halnya saat mengikuti Festival colour of The World beberapa
waktu yang lalu” tuturnya.
|
Rampoe UGM seusai pentas |
selama berada
di Malaysia, mahasiswi Sastra Asia Barat Universitas Gajah Mada (UGM)
Yogyakarta ini menceritakan banyak hal yang telah ia dan timnya lakukan. Selain
menampilkan kesenian Indonesia di Festival
Colour of The World, dia dan timnya, Rampoe UGM juga mendapatkan kesempatan
mengunjungi tempat-tempat menarik yang ada di Malaysia, seperti halnya Cameroon Highland yang terkenal dengan
panorama alamnya yang mengagumkan berhiaskan kebun-kebun bunga dan teh yang
terhampar sejauh mata memandang.
Setelah
puas dimanjakan oleh keindahan alam disana, Vieva dan timnya, Rampoe UGM diajak
ke UPSI (Universiti Pendidikan Sultan Idris) Malaysia untuk menonton Program
Khazanah Anak Seni yang diasaskan oleh Dato’ Zulkifli Zain, aktivis seni dan teater
hebat Malaysia. Tujuan diadakannya acara tersebut adalah untuk memartabatkan
khazanah seni dengan menonjolkan nilai-nilai seni tradisional, khususnya silat
Malaysia dan memperkenalkannya ke semua anak melayu supaya mereka melibatkan
diri di dalamnya.
|
Foto Bersama di depan Twin Tower Kuala Lumpur, Malaysia |
Hari terakhir
di Malaysia, Vieva dan timnya, Rampoe UGM mengunjungi Kuala Lumpur ibukota
negeri Jiran Malaysia untuk melihat-lihat beberapa destinasi wisata seperti
halnya China Town, Twin Tower, Pasar Seni, dan kota tua.
“Selama di
Kuala Lumpur Kami berkeliling dengan BAS (semacam Busway tapi gratis). Dan
sempat mencoba naik MRT (Mono Rail Train) bawah tanah yg super cepat. Kami juga
sempat mengunjungi sirkuit Sepang, dimana biasanya ajang balapan Formula 1 dan
Moto GP diselenggarakan” kenangnya bangga.
Posted in: 2013,A,Akademisi,Universitas Gajah Mada Yogyakarta
Email This
BlogThis!
Share to Facebook
1 comments:
Semoga menginspirasi !
Post a Comment