Mengaku pernah
tidak mengikuti perkuliahan pada saat hari pertama masuk kuliah gara-gara tidak
tahu jadwal perkuliahannya, M. Nur Hidayat alumni Attanwir tahun 2008 ini
meraih predikat camlaude saat akhir
masa belajarnya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan skripsinya yang
berjudul “Otoritas Pemerintah Dalam Penetapan Awal Bulan Qamariyah Perspektif Fiqh Siyasah Yusuf Qhardawi” sekaligus mendapatkan kehormatan untuk
diterbitkan menjadi buku di UIN Press.
Meski bertubuh
kecil, siapa sangka pria kelahiran Bojonegoro, 24 tahun silam ini dapat
menyelesaikan jenjang pendidikan S1 nya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
hanya dalam jangka waktu 3,5 tahun saja. Terlebih lagi, skripsinya yang
berjudul “Otoritas Pemerintah Dalam Penetapan Awal Bulan Qamariyah Perspektif Fiqh Siyasah Yusuf Qhardawi” mendapatkan predikat camlaude dari kampusnya tempat ia
belajar.
Selain mendapatkan predikat tersebut, ia juga dinobatkan sebagai
mahasiswa dengan IPK terbaik dan mendapat kehormatan untuk memberikan sambutan
sebagai wakil dari wisudawan sekaligus menjadi wisudawan terbaik UIN Maliki
Malang tahun 2012. Berkat prestasi cemerlangnya tersebut, pria yang kini
menjadi tenaga pengajar di Attanwir, tempatnya dulu belajar semasa Aliyah ini
sempat diajukan untuk mendapatkan beasiswa dan menjadi asisten dosen di UIN
Maliki Malang. Namun, keberuntungan sepertinya masih belum berpihak kepadanya
sebab quota untuk menjadi asisten dosen sudah penuh dan program beasiswanya
saat itu belum ada.
“Ada sih keinginan
untuk melanjutkan S2 ke salah satu universitas ternama di Indonesia. Akan
tetapi, mungkin tidak dalam jangka waktu dekat ini” kata lajang yang akrab
dipanggil Dayat ini.
Pria yang pernah
menjadi rais ‘am Organisasi Santri Attanwir (OSA) saat mondok di Attanwir ini
mengaku bahwa prestasi yang telah diraihnya tersebut tak terlepas dari hobinya
yang suka membaca. Hampir setiap hari ia selalu bergumul dengan buku-buku yang
ada di perpustakaan universitas. Meski begitu, ia juga menjadi seseorang yang
supel dan mudah bergaul dengan lingkungan sekitarnya jauh dari kesan kutu buku
yang culun dan pendiam. Bahkan, karena aktifitas membacanya tersebut beberapa
karya tulis lainnya mampu ia hasilkan, baik berupa karya tulis ilmiah maupun
opininya yang telah tersebar di berbagai media massa. Beberapa karyanya yang
pernah dimuat di media massa antara lain, “Sekolah Hanya Mencetak Buruh”,
“Melestarikan Budaya Lokal”, “Kenalkan Remaja dengan Perkawinan” dan “Menggagas
Kader Penulis”. Sementara untuk kategori ilmiah adalah “Mengungkap Negara dalam
Negara” (Studi Negara Islam Indonesia).
Tak hanya hobi
membaca, Pembina Karya Ilmiah Remaja (KIR) MA Islamiyah Attanwir ini juga
pernah aktif diberbagai organisasi selama menjadi mahasiswa di UIN Maliki
Malang. Bahkan, beberapa jabatan penting di organisasi-organisasi tersebut
mampu dia emban. Di antaranya adalah sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan
Mahasiswa Fakultas (DPM-F) Syariah, Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas (BEM-F) Syariah, Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa
(LKP2M) dan pernah menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) pemilihan BEM UIN
Maliki Malang. Adapun organisasi ekstra kampus yang pernah ia ikuti antara lain
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Bojonegoro (IMB)
dan Himpunan Mahasiswa At-Tanwir Malang.
1 comments:
koncoku maneh
Post a Comment