Sebuah langkah telah usai
Sebuah cita telah tercapai
Namun……..
Itu bukan akhir dari perjalanan
Melainkan awal dari perjalanan berikutnya
Karena di setiap akhir, datang awal yang baru
Begitulah kiranya apa yang dialami oleh Anadiyatul Ulfa, alumni Attanwir
tahun 2009 yang saat ini tengah menunggu moment-moment paling membahagiakan
selama empat tahun menempuh jenjang S1nya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
dengan penuh perjuangan. Dara cantik kelahiran Margoagung, Bojonegoro ini
menceritakan ihwal studinya yang penuh dengan tantangan sampai akhirnya
berhasil menyelesaikan tugas akhirnya dengan hasil cukup menggembirakan.
Berangkat dari latar belakang pendidikan di sekolah agama, memilih
kimia merupakan langkah yang cukup berani. Sebab, tak banyak lulusan madrasah
yang mau mengambil risiko untuk melanjutkan jenjang S1nya pada ilmu-ilmu umum,
terlebih lagi bisa dikatakan kimia adalah salah satu momok yang paling
menakutkan siswa saat masih duduk di bangku aliyah. Kebanyakan, mereka
mengambil jurusan yang linear dengan background pendidikannya semasa di
madrasah dulu. Misalnya saja, Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menjadi pilihan
rata-rata lulusan madrasah. Kalau tidak begitu, mereka melanjutkan jenjang
S1nya di fakultas sastra maupun fakultas-fakultas lainnya yang tak jauh dengan
ilmu-ilmu di madrasah.
“Sebenarnya kimia adalah pilihan kedua saya. Awalnya saya ingin
memilih kuliah di jurusan Teknik Informatika. Akan tetapi, ternyata tuhan
berkehendak lain” akunya.
Menurutnya, masa-masa awal perkuliahan adalah masa-masa yang paling
sulit. Sebab, banyak materi-materi dasar kimia yang belum ia kuasai sama
sekali. Bahkan, saat awal-awal praktikum ia belum banyak mengerti beberapa
peralatan yang ada di laboratorium. Namun, justru hal tersebut semakin membuatnya
termotivasi untuk terus dapat mempelajari ilmu kimia dengan penuh semangat.
“Semakin saya
mempelajari ilmu kimia, semakin saya menikmati dan menyadari bahwa belajar ilmu
kimia itu asyik. Sampai akhirnya, saya bisa menyelesaikan sebuah karya kecil
(skripsi)”. Sambungnya.
Terkait tugas
akhir yang baru saja diselesaikannya itu, putri bungsu dari pasangan A. Syahir
dan Paining ini mengatakan banyak pengalaman unik yang ia dapatkan selama
menyusun karya tersebut. Diantaranya adalah saat ia hendak melakukan observasi
sampel kulit dahan sirsak (Annona muricata Linn) di Desa Kalilanang
Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Saat itu, ia harus menempuh perjalanan
sendirian dengan naik kereta api dari Malang menuju Kediri dengan membawa
sebuah catatan jalur dan urutan berapa banyak stasiun kereta api yang harus ia
lewati hanya untuk mendapatkan sampel penelitian bagi skripsinya tersebut. Tak
berhenti sampai disitu, selanjutnya ia harus mempertahankan proposal penelitian
yang telah ia buat pada seminar proposal di depan dosen pengujinya sampai
akhirnya mendapatkan persetujuan dan perijinan untuk masuk laboratorium guna melakukan
penelitiannya.
“Sempat nervous
juga saat berusaha mempertahankan proposal penelitian yang saya ajukan. Namun,
akhirnya semua terbayar lunas setelah saya berhasil mendapatkan persetujuan
untuk malakukan penelitian” kenangnya.
Sementara itu,
pengalamannya saat melakukan penelitian bisa dibilang cukup menarik. Mulai dari
preparasi sampel kulit dahan sirsak yang harus mencari tempat penyerbukan sampel
sampai ke Kota Batu, mengekstraksi kulit dahan sirsak sampai memperoleh ekstrak
pekat kulit dahan sirsak, melakukan pengujian terhadap hewan uji serta
mengidentifikasi golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak tersebut.
“Di laboratorium banyak sekali suka duka yang saya
rasakan. Salah satunya adalah mengamati hewan uji larva udang Artemia salina
Leach yang merupakan zooplankton dengan ukuran sangat kecil,
kira-kira 0,25 mm (0,01 inci). Membutuhkan ketelitian dan kesabaran tingkat
tinggi untuk menghitung dan mengamati ratusan hewan-hewan kecil tersebut. Hal
itu saya lakukan berkali-kali hanya untuk mendapatkan data yang valid” terang
gadis yang pernah magang di Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat di
Karangploso, Malang.
Akhirnya setelah melalui proses yang cukup panjang dan
melelahkan, skripsinya yang berjudul “Uji Toksisitas dan Identifikasi Golongan
Senyawa Aktif Ekstrak Kulit Dahan Sirsak (Annona muricata Linn) Terhadap
Larva Udang Artemia salina Leach” mendapat persetujuan untuk dilakukan ujian
komprehensif pada bulan Desember 2013 dan seminar skripsi pada bulan Januari
2014.
“Sebuah keyakinan dan
perjuangan akan membawa pada keberhasilan dan kesuksesan. Hasil akhir dari
kertas-kertas bermasalah yang penuh dengan coretan-coretan kini menjadi sebuah
karya kecil yang membanggakan untuk saya” pungkasnya.
3 comments:
Bu Elok mesti itu dosennya. hehehe
terima kasih atas komentarnya
wauu Ulfa selamat yaa udah luluss...
semoga makin sukses selalu...
Post a Comment