Wednesday, February 12, 2014

Ita Aristia Saida, Dulu di Kelas Non Unggulan, Kini Dia Calon Magister

Meski bukan berasal dari kelas unggulan semasa masih belajar di Attanwir, Ita Aristia Saida atau biasa dipanggil dengan sebutan Tya ini mampu melanjutkan pendidikannya sampai ke jenjang S2. Hebatnya lagi pendidikan pasca sarjananya ini ia dapatkan tanpa kendala berarti dan langsung diterima masuk di program pasca sarjana pendidikan IPS di UNESA berkat keaktifannya dalam mengikuti proyek-proyek di bidang studi sosial, khususnya yang berkaitan dengan bidang ilmu Gografi.

Termotivasi dengan cara mengajar guru geografinya semasa di Attanwir yang dianggapnya begitu menarik, Tya remaja menjatuhkan pilihannya pada bidang ilmu Geografi saat hendak melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Beruntungnya lagi, dia merupakan satu dari dua orang yang terpilih masuk universitas tersebut melalui jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Bakat) yang diselenggarakan oleh pihak universitas.

Thursday, February 6, 2014

Anadiyatul Ulfa Lulus Memuaskan Berkat Ekstrak Dahan Sirsak



Sebuah langkah telah usai
Sebuah cita telah tercapai
Namun……..
Itu bukan akhir dari perjalanan
Melainkan awal dari perjalanan berikutnya
Karena di setiap akhir, datang awal yang baru

Begitulah kiranya apa yang dialami oleh Anadiyatul Ulfa, alumni Attanwir tahun 2009 yang saat ini tengah menunggu moment-moment paling membahagiakan selama empat tahun menempuh jenjang S1nya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan penuh perjuangan. Dara cantik kelahiran Margoagung, Bojonegoro ini menceritakan ihwal studinya yang penuh dengan tantangan sampai akhirnya berhasil menyelesaikan tugas akhirnya dengan hasil cukup menggembirakan.

Berangkat dari latar belakang pendidikan di sekolah agama, memilih kimia merupakan langkah yang cukup berani. Sebab, tak banyak lulusan madrasah yang mau mengambil risiko untuk melanjutkan jenjang S1nya pada ilmu-ilmu umum, terlebih lagi bisa dikatakan kimia adalah salah satu momok yang paling menakutkan siswa saat masih duduk di bangku aliyah. Kebanyakan, mereka mengambil jurusan yang linear dengan background pendidikannya semasa di madrasah dulu. Misalnya saja, Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menjadi pilihan rata-rata lulusan madrasah. Kalau tidak begitu, mereka melanjutkan jenjang S1nya di fakultas sastra maupun fakultas-fakultas lainnya yang tak jauh dengan ilmu-ilmu di madrasah.

Monday, February 3, 2014

M. Nur Hidayat Peraih Wisudawan Terbaik dengan IPK Camlaude

Mengaku pernah tidak mengikuti perkuliahan pada saat hari pertama masuk kuliah gara-gara tidak tahu jadwal perkuliahannya, M. Nur Hidayat alumni Attanwir tahun 2008 ini meraih predikat camlaude saat akhir masa belajarnya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan skripsinya yang berjudul “Otoritas Pemerintah Dalam Penetapan Awal Bulan Qamariyah Perspektif Fiqh Siyasah Yusuf Qhardawi” sekaligus mendapatkan kehormatan untuk diterbitkan menjadi buku di UIN Press.

Meski bertubuh kecil, siapa sangka pria kelahiran Bojonegoro, 24 tahun silam ini dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1 nya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang hanya dalam jangka waktu 3,5 tahun saja. Terlebih lagi, skripsinya yang berjudul “Otoritas Pemerintah Dalam Penetapan Awal Bulan Qamariyah Perspektif Fiqh Siyasah Yusuf Qhardawi” mendapatkan predikat camlaude dari kampusnya tempat ia belajar. 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes